Sinopsis film The Patriot akan dibahas dalam artikel Okezone kali ini. The Patriot adalah film drama sejarah epik Amerika yang dirilis pada tahun 2000, disutradarai oleh Roland Emmerich dan ditulis oleh Robert Rodat.
Film ini dibintangi oleh Mel Gibson, Heath Ledger, Joely Richardson, Jason Isaacs, Chris Cooper, dan Tom Wilkinson. Berlatar di Berkeley County, Carolina Selatan, film ini mengikuti kisah Benjamin Martin (diperankan oleh Gibson), seorang kolonial Amerika yang awalnya menolak untuk berperang melawan Inggris.
Penulis skenario, Rodat, mengatakan bahwa karakter Benjamin Martin adalah gabungan dari empat tokoh sejarah nyata, yaitu Andrew Pickens, Francis Marion, Daniel Morgan, dan Thomas Sumter.
Menurut Rotten Tomatoes, film ini mendapat peringkat persetujuan sebesar 62% berdasarkan 137 ulasan, dengan peringkat rata-rata 6,10/10.
Sinopsis Film The Patriot
Pada tahun 1776, selama Perang Revolusi Amerika, Benjamin Martin, seorang veteran Perang Prancis dan India yang kini menjadi duda dengan tujuh anak, dipanggil ke Charlestown untuk memberikan suara dalam Majelis Umum Carolina Selatan mengenai pajak untuk mendukung Angkatan Darat Kontinental.
Benjamin memilih abstain karena takut terlibat perang melawan Inggris dan tidak ingin memaksa orang lain untuk berperang sementara dirinya sendiri tidak mau. Namun, suara mayoritas mendukung perang, dan putra tertua Benjamin, Gabriel, bergabung dengan tentara meskipun ditentang oleh ayahnya.
Empat tahun kemudian, pada tahun 1780, Charlestown jatuh ke tangan tentara Inggris, dan Gabriel yang terluka kembali ke rumah sambil membawa pesan rahasia dari pemberontak. Keluarga Martin merawat tentara Inggris dan Amerika yang terluka sebelum pasukan dragoon Inggris yang dipimpin oleh Kolonel William Tavington tiba. Tavington memaksa mantan budak keluarga Martin untuk bergabung dalam tentara dan mencoba menangkap Gabriel serta menggantungnya sebagai mata-mata.
Saudara Gabriel, Thomas, mencoba membebaskannya, tetapi Tavington membunuh Thomas, membakar rumah keluarga Martin, dan mengeksekusi semua tentara Amerika yang terluka. Setelah Inggris pergi, Benjamin dan kedua putranya yang lebih muda menyergap konvoi Inggris yang mengangkut Gabriel. Dengan keterampilan dan kekejaman, Benjamin membunuh hampir semua tentara Inggris di depan anak-anaknya, kecuali satu yang selamat. Tentara yang selamat tersebut melaporkan serangan tersebut kepada Tavington, yang kemudian memberi julukan “Hantu” kepada Benjamin.
Gabriel kembali bergabung dengan pasukan Kontinental, dan Benjamin segera menyusul setelah menitipkan anak-anaknya yang lebih muda kepada iparnya, Charlotte. Dalam perjalanan, mereka menyaksikan pasukan Amerika di bawah pimpinan Jenderal Horatio Gates bertempur melawan Inggris dalam Pertempuran Camden.
Benjamin bertemu dengan mantan komandannya, Kolonel Harry Burwell, yang mengangkatnya sebagai kolonel untuk memimpin unit milisi karena pengalaman tempurnya. Burwell juga menempatkan Gabriel di bawah komando ayahnya. Benjamin ditugaskan untuk melemahkan resimen Lord Cornwallis dengan perang gerilya. Mayor Prancis Jean Villeneuve membantu melatih milisi dan menjanjikan bantuan lebih lanjut dari Prancis. Gabriel bertanya kepada ayahnya mengapa Villeneuve dan milisi lainnya sering menyebut Fort Wilderness, dan akhirnya Benjamin menceritakan kisahnya.